Psikologi Pasangan: Manajemen Konflik Rumah Tangga merupakan salah satu buku best seller Indonesia karya Muhammad Iqbal, Ph.D. dan Kisma Fawzea, S. Psi. yang mengulas bagaimana mengadapi konflik-konflik dalam rumah tangga berdasarkan psikologi, serta cara menangannya.

Allah SWT berfirman, “Dan, di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri agar kamu cenderung merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya, pada yang demikian itu, benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (ar-Ruum: 21). Dari ayat tersebut dapat dijelaskan bahwa Allah menciptakan laki-laki dan perempuan sedemikian rupa perpasangan hingga menuju jenjang pernikahan.

Dalam sebuah pernikahan ini melahirkan adanya hak dan kewajiban yang harus dijalani oleh kedua nya. Namun tak jarang, pasangan yang tak mampu bertahan dalam menghadapi masalah dan perbedaan yang menimbulkan konflik dalam kehidupan rumah tangga. semua terangkum dalam buku pernikahan Psikologi Pasangan: Manajemen Konflik Rumah Tangga.

Allah menciptakan antara laki-laki dan perempuan dengan kelebihan dan keterbatasan yang sesuai dengan peran masing-masing. Di dalam pernikahan, pada hakikatnya, perbedaan di antara pasangan suami istri akan merasa saling membutuhkan dan melengkapi. Namun, perbedaan itu tersebut juga bisa menyebabkan konflik terjadi. Selain perbedaan sisi fisik dan psikologi, ada pula perbedaan yang dilatarbelakangi oleh pengalaman hidup, pola asuh, pendidikan, budaya, serta perilaku beragama yang tentu saja menjadi tantangan tersendiri dalam kehidupan rumah tangga.

Buku pernikahan ini ditulis dengan bahasa yang ringan mudah dipahami, serta isi buku yang dikemas dengan menarik. Baca selengkapnya dalam buku Psikologi Pasangan: Manajemen Konflik Rumah Tangga!

Buku Pernikahan karya Muhammad Iqbal, Ph.D. dan Kisma Fawzea, S.Psi. ini sangat direkomendasi untuk pasangan yang belum menikah dan pasangan yang sudah menikah, sebagai persiapan diri untuk memahami hakikat pernikahan dan sebagai bahan renungan tentang sudah berapa baikkah kita dalam memahami pasangan dan perbedaan yang ada, sehingga rumah tangga selalu sakinah mawaddah warahmah.